Selasa, 10 Maret 2015

Aplikasi sensor PIR (Passive Infrared Sensor) sebagai sensor gerakan

    Sekarang ini kemajuan teknologi berkembang pesat. Berbagai alat diciptakan untuk semakin memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi yang canggih tersebut tidak lepas dari 'Tranduser dan sensornya'.
   Tranduser adalah alat yang digunakan untuk mengubah suatu besaran menjadi sinyal listrik. Yang dimaksud besaran sendiri ada 2, yaitu :
1. Besaran Fisik
    ~> besaran yang mendeteksi lewat sifat fisik
    ~> mengubah besaran fisik menjadi sinyal listrik
    ~> misal : suara, berat,tekanan, cahaya, gerak. suhu, dsb.
2. Besaran Kimia
    ~> besaran yang mendeteksi hal-hal yang tidak dapat dilihat secara fisik.
    ~> mengubah besaran kimia menjadi besaran listrik melalui reaksi kimia.
    ~> misal : gas, kandungan alam, pH, dsb.
   Pada sebuah tranduser tentu akan memiliki sensor, sensor ini yang akan bekerja apabila mendeteksi besaran-besaran tersebut. Beberapa sensor yang biasanya dijumpai dilapangan antara lain: sensor cahaya (LDR), sensor gerak (PIR), sensor suhu (Thermistor), Sensor magnet, dan sensor proximity.

   Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas sedikit tentang 'sensor gerak'.
 Gerak merupakan suatu aktivitas yang menyebabkan perpindahan posisi dari titik acuannya(titik awal). Misal: berjalan, makan, tetesan air hujan, gerak buah kelapa yang jatuh dari pohonnya, dsb...
  Kita dapat memanfaatkan gerak untuk mengembangkan teknologi terbaru dengan menggunakan sensor gerak, salah satunya PIR (Passive Infrared Sensor).
Sensor PIR atau yang sering disebut dengan Passive Infrared, Pyroelectric, atau IR motion sensor. Sensor PIR KC7783R dapat mendeteksi gerakan terutama yang berasal dari manusia selama berada dalam jangkauan (range) sensor. Sensor ini mempunyai keunggulan yaitu bentuk kecil, tidak mahal, memerlukan konsumsi daya yang rendah, mudah digunakan, dan tidak mudah rusak. Untuk alasan inilah maka sensor ini banyak sekali digunakan dalam aplikasi di dalam rumah maupun untuk kepentingan bisnis. Alat ini akan mendeteksi gelombang infra merah yang ditimbulkan oleh makhluk hidup yang berada dalam jangkauannya dan akan mengeluarkan suatu output yang dapat dimanfaatkan.
Apabila sensor PIR dipasang pada pintu bagian atas, sensor PIR tersebut akan mendeteksi gerakan yang ditimbulkan oleh makhluk hidup (manusia/hewan) yang ada dijangkauannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Laboratorium Mikroprosesor Teknik Elektro Unissula dengan menggunakan 4 buah sensor PIR KC7783R didapatkan hasil bahwa sensor dapat menjangkau cakupan terluas ketika diletakkan diketinggian 200 cm dari lantai dengan sudut kemiringan 750. Jarak 500 cm merupakan titik terjauh untuk mendeteksi manusia, sedangkan untuk mendeteksi tikus maksimal 180 cm, kucing 230 cm dan nyala api lilin 210 cm. Perubahan suhu udara di laboratorium senilai 220C sampai dengan 310C tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendeteksian sensor.
Kita dapat pula mengkombinasi dengan output keluaran seperti buzzer atau LED , sehingga apabila ada gerakan makhluk hidup yang ditimbulkan disekitar daerah yang dipasangi PIR, akan mengakibatkan efek tertentu.

Beberapa contoh aplikasi : pemasangan Sensor PIR pada tempat penyimpanan padi, pemasangsan sensor PIR sebagai alarm anti maling, dsb...






daftar pustaka : httpdownload.portalgaruda.orgarticel.phparticel=134043&val=5634.pdf, diunduh pada Senin, 9 Maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar