Flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran linier, nonlinier, massa atau volume dari liquid, gas ataupun solid . Pada dasarnya pada flow meter terdapat dua bagian yang utama yaitu sensor dan indicator. Flow Sensor digunakan untuk menangkap prilaku dari fluid yang akan diukur yang diteruskan ke indicator sehingga tujuan dari pemasangan flow meter sesuai dengan yang tujuan yang diharapkan.
Sebelum menetapkan flowmeter, juga
dianjurkan untuk menentukan apakah aliran informasi akan lebih berguna jika
disajikan dalam unit massa atau volumetrik. Ketika mengukur aliran bahan yang
mempunyai tekanan, aliran volumetrik tidak terlalu berarti, kecuali kepadatan
adalah konstan. Ketika kecepatan (volumetric aliran) dari cairan mampat diukur,
faktor gelembung udara akan menyebabkan kesalahan, karena itu, udara dan gas
harus dipindahkan sebelum mencapai fluida meter.
Tidak semua fluida yang berpindah dinamakan fluida bergerak. Yang
dimaksud fluida bergerak adalah jika fluida tersebut bergerak lurus terhadap
sekitar. Aliran fluida dikatakan aliran garis lurus apabila aliran fluida yang
mengalir mengikuti suatu garis (lurus melengkung) yang jelas ujung pangkalnya.
Aliran garis lurus juga disebut aliran berlapis atau aliran laminar (laminar flow).
Kecepatan- kecepatan partikel di tiap titik pada garis arus, searah dengan garis
singgung di titik itu. Dengan demikian garis arus tidak pernah berpotongan. Pada
fluida yang tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan aliran fluida dan luas
penampangnya selalu tetap. Jadi A.v = konstan, atau disebut debit (Q)
Jenis Flowmeter
A. Orifice
Kelebihan
• Sederhana kontruksinya
• Mudah pembuatannya
• Harga murah
• Mudah dikalibrasi
• Mudah didapat/dibuat
• Ketelitiannya cukup baik
• Biaya pengadaannya awal : rendah ~ sedang
• Dapat digunakan di dalam cakupan luas (hampir semua phase fluida dan kondisi aliran).
• Strukturnya kokoh dan sederhana
Kekurangan
• Rugi tekanan (pressure drop) : sedang ~ tinggi
B. Venturi
Keuntungan
• Bila kalibrasi dan pemasangannya tepat, jenis venturimeter ini mempunyai ketelitian yang paling tinggi diantara semua alat pengukur aliran fluida yang berdasarkan beda tekanan (orifis dan Nosel aliran).
• Mempunyai penurunan tekanan yang lebih kecil pada kapasitas yang sama.
• Dapat pengukur debit aliran yang besar • Jauh dari kemungkinan tersumbat kotoran.
• Rugi tekanan (pressure loss) permanan relatif rendah dari pada orifice atau flow nozzle • Dapat digunakan untuk mengukur cairan yang mengandung endapan padatan (solids).
Kerugiannya
• Dari segi biaya, venturimeter lebih mahal harganya
• Sulit dalam pemasangan karena panjang • Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inches.
C. Turbin Meter
Kelebihan
• Biaya pengadaannya awal : sedang
• Akurasi baik, handal dan proven technology
• Repeatability yang sempurna
• Rangeability yang sempurna
• Pressure drop rendah
Kekurangan
• Hanya untuk aplikasi fluida yang bersih
• Pada nonlubrication fluids kadang-kadang menimbulkan masalah.
• Dibutuhkan pipa straight runs (15 x D) pada upstream turbine meter.
• Direkomendasikan menggunakan strainer.
• Turbinemeter tidak bagus untuk high viscous liquid
• Turbine meter lebih rentan pada turbulensi
D. Rotameter
Kelebihan
• Biaya pengadaannya awal : rendah
• Rangebility baik.
• Pressure drop rendah (hampir konstan)
Kekurangan
• Untuk jenis glass tube mudah mengalami kerusakan (pecah).
• Tidak baik untuk laju aliran (flow rate) rendah
• Tidak baik untuk service fluida yang fluktuasi.
• Harus dipasang secara vertical.
• Beberapa variable area meter tidak bisa digunakan di dalam lingkungan gaya berat yang rendah.
• Secara umum dibatasi pada ukuran pipa kecil (kecuali jika bypass rotameter digunakan).
E. Flow Nozzle
Kelebihan
• Pressure loss lebih rendah dibandingkan orifice plate.
• Dapat digunakan untuk fluida yang mengandung padatan (solids).
Kekurangan
• Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 “.
• Harga lebih tinggi dibanding dengan orifice.
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/13/jhptump-a-akmalsaefu-640-2-babii.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar