Selasa, 14 April 2015

Alat Penimbang Posyandu Pintar

Dengan semakin berekembangnya teknologi, pekerjaan manusia akan lebih mudah dan efektif. Dalam hal ini saya memiliki ide "Alat Posyandu Pintar". Saya memilih ide ini, karna saya melihat kerepotan para Ibu saat menimbangkan Balitanya.
Sensor yang dapat digunakan adalah Strain Gage. Strain gage adalah sebuah contoh transduser pasif yang mengubah pergeseran mekanis menjadi perubahan tahanan. Dalam hal ini strain Gage bisa diletakkan dibawah alas tempat tidur/tempat duduk bayi (non kasur). Kita juga dapat menambahkan mainan agar si balita tetap tenang dan mendesain tempat tersebut semenarik mungkin. Untuk identitas si balita, kita dapat memasangkan RFID pada pergelangan tangannya, sehingga outputnya akan terlihat pada PC Penimbang dan gadget milik orang tua balita. Dengan hal tersebut, ibu atau ayah balita yang sedang bekerja tetap akan mudah memantau tumbuh kembang anaknya.


Prinsip Kerja



Selasa, 07 April 2015

Flow Meter

Flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran linier, nonlinier, massa atau volume dari liquid, gas ataupun solid . Pada dasarnya pada flow meter terdapat dua bagian yang utama yaitu sensor dan indicator. Flow Sensor digunakan untuk menangkap prilaku dari fluid yang akan diukur yang diteruskan ke indicator sehingga tujuan dari pemasangan flow meter sesuai dengan yang tujuan yang diharapkan.

Sebelum menetapkan flowmeter, juga dianjurkan untuk menentukan apakah aliran informasi akan lebih berguna jika disajikan dalam unit massa atau volumetrik. Ketika mengukur aliran bahan yang mempunyai tekanan, aliran volumetrik tidak terlalu berarti, kecuali kepadatan adalah konstan. Ketika kecepatan (volumetric aliran) dari cairan mampat diukur, faktor gelembung udara akan menyebabkan kesalahan, karena itu, udara dan gas harus dipindahkan sebelum mencapai fluida meter.

Tidak semua fluida yang berpindah dinamakan fluida bergerak. Yang dimaksud fluida bergerak adalah jika fluida tersebut bergerak lurus terhadap sekitar. Aliran fluida dikatakan aliran garis lurus apabila aliran fluida yang mengalir mengikuti suatu garis (lurus melengkung) yang jelas ujung pangkalnya. Aliran garis lurus juga disebut aliran berlapis atau aliran laminar (laminar flow). Kecepatan- kecepatan partikel di tiap titik pada garis arus, searah dengan garis singgung di titik itu. Dengan demikian garis arus tidak pernah berpotongan. Pada fluida yang tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan aliran fluida dan luas penampangnya selalu tetap. Jadi A.v = konstan, atau disebut debit (Q)

Jenis Flowmeter 
A. Orifice
Kelebihan
• Sederhana kontruksinya
• Mudah pembuatannya
• Harga murah
• Mudah dikalibrasi
• Mudah didapat/dibuat
• Ketelitiannya cukup baik
• Biaya pengadaannya awal : rendah ~ sedang
• Dapat digunakan di dalam cakupan luas (hampir semua phase fluida dan kondisi aliran).
• Strukturnya kokoh dan sederhana
Kekurangan
• Rugi tekanan (pressure drop) : sedang ~ tinggi

B. Venturi
Keuntungan
• Bila kalibrasi dan pemasangannya tepat, jenis venturimeter ini mempunyai ketelitian yang paling tinggi diantara semua alat pengukur aliran fluida yang berdasarkan beda tekanan (orifis dan Nosel aliran).
• Mempunyai penurunan tekanan yang lebih kecil pada kapasitas yang sama.
• Dapat pengukur debit aliran yang besar • Jauh dari kemungkinan tersumbat kotoran.
• Rugi tekanan (pressure loss) permanan relatif rendah dari pada orifice atau flow nozzle • Dapat digunakan untuk mengukur cairan yang mengandung endapan padatan (solids).
Kerugiannya
• Dari segi biaya, venturimeter lebih mahal harganya
• Sulit dalam pemasangan karena panjang • Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inches.

C. Turbin Meter
Kelebihan
• Biaya pengadaannya awal : sedang
• Akurasi baik, handal dan proven technology
• Repeatability yang sempurna
• Rangeability yang sempurna
• Pressure drop rendah
Kekurangan
• Hanya untuk aplikasi fluida yang bersih
• Pada nonlubrication fluids kadang-kadang menimbulkan masalah.
• Dibutuhkan pipa straight runs (15 x D) pada upstream turbine meter.
• Direkomendasikan menggunakan strainer.
• Turbinemeter tidak bagus untuk high viscous liquid
• Turbine meter lebih rentan pada turbulensi

D. Rotameter
Kelebihan
• Biaya pengadaannya awal : rendah
• Rangebility baik.
• Pressure drop rendah (hampir konstan)
Kekurangan
• Untuk jenis glass tube mudah mengalami kerusakan (pecah).
• Tidak baik untuk laju aliran (flow rate) rendah
• Tidak baik untuk service fluida yang fluktuasi.
• Harus dipasang secara vertical.
• Beberapa variable area meter tidak bisa digunakan di dalam lingkungan gaya berat yang rendah.
• Secara umum dibatasi pada ukuran pipa kecil (kecuali jika bypass rotameter digunakan).

E. Flow Nozzle
Kelebihan
• Pressure loss lebih rendah dibandingkan orifice plate.
• Dapat digunakan untuk fluida yang mengandung padatan (solids).
Kekurangan
• Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 “.
• Harga lebih tinggi dibanding dengan orifice.








http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/13/jhptump-a-akmalsaefu-640-2-babii.pdf

SEISMOGRAF

Seismograf adalah alat pencatat parameter gempa yang dirangkai bersama dengan seismometer.  Seismograf adalah seperangkat alat yang terdiri dari bandul pemberat dengan pensil di ujungnya. Jadi saat terjadi gempa bumi atau goyangan, pensil akan ikut bergetar dan merekam sebuah pola dalam selembar kertas.

Seismograf

sedangkan, Seismometer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui perubahan getaran permukaan tanah. Seismometer biasanya digunakan untuk hal yang berkaitan dengan peristiwa gempa bumi. 

Gempa Bumi ?
Gempa bumi adalah vibrasi permukaan bumi. Permukaan hanya melibatkan kerak bumi, dimana terjadi pergesekan sebongkah kerak dengan kerak yang lain, dengan kekuatan dan pergerakan yang signifikan. Energi dari pergerakan ini diubah menjadi getaran di dalam #bumi. Selanjutnya, getaran ini dapat dirasakan sampai ratusan kilometer.
Getaran-getaran ini adalah sejenis gerakan gelombang yang bergerak dengan kecepatan yang bervariasi melalui kerak bumi. Karena kadang getaran-getaran itu menempuh jarak yang tidak dekat, bisa jadi Anda tidak dapat melihatnya, bahkan ketika sudah sampai di bawah kaki Anda. Tetapi seismograf dapat. Beginilah cara kerjanya:
Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa. Yaitu skala Omori, Mercalli, Cancani, dan Richter. Skala richter merupakan skala yang paling terkenal, serta yang paling sering digunakan untuk mengukur kekuatan gempa, umumnya disebut dengan magnitude (M).
Berdasarkan skala-skala ini, kita dapat memahami potensi kekuatan gempa bumi yang pada akhirnya berguna dalam perencanaan tata kota. Seperti desain jalan raya, konstruksi bangunan, jembatan layang, bandara, dan lain-lain.
Berdasarkan skala Richter, kekuatan gempa bumi dapat dibagi menjadi:
•) > 3,5 Terekam, namun biasanya tidak terasa.
•) 3,5-5,4 Sering terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan.
•) < 6,0 Berpotensi menyebabkan kerusakan berat pada bangunan yang kurang kuat.
•) 6.1-6.9 Berpotensi menyebabkan kerusakan fisik dan memakan korban jiwa sampai radius 100 km.
•) 7.0-7.9 Tergolong gempa besar. Berpotensi menyebabkan kerusakan serius dengan cakupan wilayah yang luas.
•) > 8 Gempa bumi besar. Berpotensi menyebabkan kerusakan serius, dengan cakupan wilayah beberapa ratus km.

Prinsip Kerja
Sebuah seismograf dapat mencatat gempa komponen vertical dan komponen horizontal. Ketika peristiwa gempa bumi terjadi, getaran yang pertama direkam seismograf adalah gelombang tubuh (body wave). Gelombang tubuh terbagi lagi menjadi dua, yaitu gelombang primer dan sekunder.
Gelombang primer yang memiliki cepat rambat gelombang paling tinggi adalah gelombang yang terekam pertama, diikuti rekaman gelombang sekunder dengan cepat rambat gelombang yang lebih rendah. Gelombang permukaan (surface wave) sampai terakhir karena memiliki cepat rambat yang paling rendah. Seismograf mencatat semuai itu dalam bentuk seismogram.

www.prinsipkerja.com/peralatan/seismograf/,